Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

73 Soal (Essay) Morfologi Bahasa Indonesia Beserta Jawaban

Kumpulan Soal (Uraian) Materi Morfologi Bahasa Indonesia

1. Uraikan tentang suplisi!

Jawaban:
Suplisi adalah proses morfologis yang menyebabkan adanya bentuk sama sekali baru.
Contoh: dalam bahasa Inggris
Go went
sing­­­­ sang


2. Jelaskan tentang modifikasi kosong!

Jawaban:
Modifikasi kosong ialah proses morfologis yang tidak menimbulkan perubahan pada bentuknya tetapi konsepnya saja yang berubah.
Contoh: read- read-read


3. Uraikan tentang proses morfofonemik!

Jawaban:
Proses perubahan fonem sebuah morfem yang digunakan untuk mempermudah ucapan.
Contoh:
Perubahan prefiks meng-
– meng + asah = mengasah
– meng + lihat = melihat
– menga + datangkan = mendatangkan
– meng + terjemah = menerjemahkan
– meng + patuhi = mematuhi


4. Jelaskan proses morfemis menurut Verhaar!

Jawaban:
Afiksasi adalah pengimbuhan afiks
Prefix adalah imbuhan di sebelah kiri bentuk dasar.
Contoh: mengajar
Sufiks adalah imbuhan di sebelah kanan bentuk dasar
Contoh: ajarkan
Infiks adalah imbuhan yang disisipkan dalam kata dasar
Contoh: gerigi
Konfiks adalah imbuhan dan akhiran pada sebuah bentuk dasar
Contoh: perceraian
Fleksi adalah afiksasai yang terdiri atas golongan kata yang sama
Contoh: mengajar – diajar
Derifasi adalah afiksasi yang terdiri atas golongan kata yang tidak sama
Contoh: mengajar – pengajar
Klitika adalah morfem pendek yang tidak dapat diberi aksen atau tekanan melekat pada kata atau frasa lain dan meiliki arti yang tidak mudah untuk dideskripsikan secara leksikal, serta tidak melekat pada kelas kata tertentu.
Contoh: -pun, -lah
sekalipun
apalah


5. Uraikan tentang kata majemuk!

Jawaban:
Kata majemuk adalah kata yag terdiri dari gabungan dua kata atau lebih yang senyawa dan membentuk kata baru contoh angkat bicara, kaki tangan, bulan madu, dll


6. Jelaskan tentang abreviasi!

Jawaban:
Abreviasi adalah proses pemendekan satu atau beberapa leksem atau kombinasi leksem yang hasilnya berupa kependekan yang berstatus kata. Contoh tgl, simpedes, SIM, dll.


7. Uraikan tentang pembentukan kata!

Jawaban:
Pembentukan kata ini mempunyai dua sifat, yaitu membentuk kata-kata yang inflektif, dan kedua yang bersifat derivatif. Apa yang dimaksud dengan inflektif dan derivatif akan dibicarakan berikut ini.
1). Inflektif
Kata-kata dalam bahasa-bahasa berfleksi, seprti bahasa arab, bahasa latin, bahasa sansekerta, untuk dapat digunakan di dalam kalimat harus disesuaikan dulu bentuknya dengan kategori-kategori gramatikal yang berlaku dalam bahasa itu.
2). Derifatif
Pembentukan kata secara derivatif adalah membentuk kata baru, kata yang identitas leksikalnya tidak sama dengan kata dasarnya, contoh dalam bahasa indonesia dapat diberikan, misalnya, dari kata air yang berkelas nomina dibentuk menjadi mengairi yang berkelas verba: dari kata makan yang berkelas verba dibentuk kata makanan yang berkelas nomina.


8. Jelaskan tentang derivasi zero!

Jawaban:
Dalam morfologi ada istilah morfem nol yang realisasinya berupa morf kosong. Semua kata monomorfemis dalam bahasa indonesia sebelumnya telah mengalami derivasi zero yang dilambangkan dengan {O}. Contoh {buku} > {O} buku (kata).


9. Uraikan tentang morfem bermakna leksikal dan morfem tak bermakna leksikal!

Jawaban:
Morfem yang bermakna leksikal merupakan satuan dasar bagi terbentuknya kata. morfem yang bermakna leksikal itu merupakan leksem, yakni bahan dasar yzng setelah mengalami pengolahan gramatikal menjadi kata ke dalam subsistem gramatika. Contoh: morfem {sekolah}. berarti ‘tempat belajar’.
Morfem yang tak bermakna leksikal dapat berupa morfem imbuhan, seperti {ber-}, {ter-}, dan {se-}. morfem-morfem tersebut baru bermakna jika berada dalam pemakaian. Contoh: {bersepatu} berarti ‘memakai sepatu’.


10. Jelaskan tentang morfem utuh dan morfem terbelah!

Jawaban:
Morfem utuh merupakan morfem-morfem yang unsur-unsurnya bersambungan secara langsung. Contoh: {makan}, {tidur}, dan {pergi}.
Morfem terbelah morfem-morfem yang tidak tergantung menjadi satu keutuhan. morfem-morfem itu terbelah oleh morfem yang lain. Contoh: {kehabisan} dan {berlarian} terdapat imbuhan ke-an atau {ke….an} dan imbuhan ber-an atau {ber….an}. contoh lain adalah morfem{gerigi} dan {gemetar}. Masing-masing morfem memilki morf /g..igi/ dan /g..etar/. Jadi, ciri terbelahnya terletak pada morfnya, tidak terletak pada morfemnya itu sendiri. morfem itu direalisasikan menjadi morf terbelah jika mendapatkan sisipan, yakni morfem sisipan {-er-} pada morfem {gigi} dan sisipan {-em-} pada morfem {getar}.


11. Uraikan tentang morfem monofonemis dan morfem polifonemis!

Jawaban:
Morfem monofonemis merupakan morfem yang terdiri dari satu fonem. Dalam bahasa Indonesia pada dapat dilihat pada morfem {-i} kata datangi atau morfem{a} dalam bahasa Inggris pada seperti pada kata asystematic.
Morfem polifonemis merupakan morfem yang terdiri dari dua, tiga, dan empat fonem. Contoh, dalam bahasa Inggris morfem {un-} berarti ‘tidak’ dan dalam bahasa Indonesia morfem {se-} berarti ‘satu, sama’.


12. Jelaskan tentang morfem aditif, morfem replasif, dan morfem substraktif!

Jawaban:
Morfem aditif adalah morfem yang ditambah atau ditambahkan. kata-kata yang mengalami afiksasi, seperti yang terdapat pada contoh-contoh berikut merupakan kata-kata yang terbentuk dari morfem aditif itu.
mengaji 2. childhood
berbaju houses
Morfem replasif merupakan morfem yang bersifat penggantian. dalam bahasa Inggris, misalnya, terdapat morfem penggantian yang menandai jamak. Contoh: {fut} à {fi:t}.
Morfem substraktif adalah morfem yang alomorfnya terbentuk dari hasil pengurangan terhadap unsur (fonem) yang terdapat morf yang lain. Biasanya terdapat dalam bahasa Perancis.


13. Uraikan tentang pengafiksan!

Jawaban:
Bentuk (atau morfem) terikat yang dipakai untuk menurunkan kata disebut afiks atau imbuhan (Alwi dkk., 2003: 31). Pengertian lain proses pembubuhan imbuhan pada suatu satuan, baik satuan itu berupa bentuk tunggal maupun bentuk kompleks, untuk membentuk kata (Cahyono, 1995:145). Contoh:
Berbaju
Menemukan
Ditemukan
Jawaban.
Bila dilihat pada contoh, berdasarkan letak morfem terikat dengan morfem bebas pembubuhan dapat dibagi menjadi empat, yaitu pembubuhan depan (prefiks), pembubuhan tengah (infiks), pembubuhan akhir (sufiks), dan pembubuhan terbelah (konfiks).