45 Soal Analisis Pangan Beserta Jawaban
Kumpulan Soal Pilihan Ganda Materi Analisis Pangan

1. Bila 0.4 g tepung tapioka dianalisis kandungan proteinnya dengan metode Kjeldahl, dan ternyata diperlukan 32 ml larutan HCL 0.02N untuk titrasi contoh dan 0.2 ml untuk blank maka % protein dalam contoh tersebut adalah (Faktor konversi untuk tapioka adalah 5.7
A. 2.23%
B. 12.7%
C. 8.92%
D. 25.42%
Jawaban:
B. 12.7%
B. 12.7%
2. Penetapan kadar protein bahan dengan metode Lowry memiliki ketentuan:
A. Terbentuknya kompleks ikatan peptida dengan garan tembaga (Cu) dalam larutan alkali
B. Terbentuknya komplek berwarna dari protein dengan pewarna amido black dan orange G
C. Terbentuknya warna ungu dari kompleks ikatan peptida-Cu dan pereaksi Folin Ciocalteau
D. Terbentuknya warna pink dari kompleks gugus amin protein susu dengan formaldehid
A. Terbentuknya kompleks ikatan peptida dengan garan tembaga (Cu) dalam larutan alkali
B. Terbentuknya komplek berwarna dari protein dengan pewarna amido black dan orange G
C. Terbentuknya warna ungu dari kompleks ikatan peptida-Cu dan pereaksi Folin Ciocalteau
D. Terbentuknya warna pink dari kompleks gugus amin protein susu dengan formaldehid
Jawaban:
C. Terbentuknya warna ungu dari kompleks ikatan peptida-Cu dan pereaksi Folin Ciocalteau
C. Terbentuknya warna ungu dari kompleks ikatan peptida-Cu dan pereaksi Folin Ciocalteau
3. Berikut adalah karakter dari daya ikat air oleh protein bahan pangan, kecuali....
A. Ditentukan oleh sifat adhesif, kohesif dan elastisitas
B. Digunakan sebagai indeks kualitas bahan pangan
C. Berpengaruh terhadap tekstur dari bahan pangan
D. Dinyatakan sebagai indeks pengikatan air protein
A. Ditentukan oleh sifat adhesif, kohesif dan elastisitas
B. Digunakan sebagai indeks kualitas bahan pangan
C. Berpengaruh terhadap tekstur dari bahan pangan
D. Dinyatakan sebagai indeks pengikatan air protein
Jawaban:
A. Ditentukan oleh sifat adhesif, kohesif dan elastisitas
A. Ditentukan oleh sifat adhesif, kohesif dan elastisitas
4. Stabilitas emulsi yang terbentuk oleh adanya isolat protein, dinyatakan sebagai....
A. Jumlah lemak yang masih dapat diikat yang tidak pecahnya emulsi
B. Waktu yang diperlukan isolat protein untuk menstabilkan emulsi lemak-air
C. Jumlah protein yang terdapat pada supernatan yang dicari kadarnya
D. Besarnya volume emulsi yang terbentuk dalam buffer sitrat-fosfat
A. Jumlah lemak yang masih dapat diikat yang tidak pecahnya emulsi
B. Waktu yang diperlukan isolat protein untuk menstabilkan emulsi lemak-air
C. Jumlah protein yang terdapat pada supernatan yang dicari kadarnya
D. Besarnya volume emulsi yang terbentuk dalam buffer sitrat-fosfat
Jawaban:
B. Waktu yang diperlukan isolat protein untuk menstabilkan emulsi lemak-air
B. Waktu yang diperlukan isolat protein untuk menstabilkan emulsi lemak-air
5. Berikut adalah analisis kualitatif terhadap karbohidrat dalam bahan pangan, kecuali....
A. Uji Fenol untuk menetapkan kadar laktosa dalam susu atau keju
B. Uji Selwanoff untuk membedakan antara gula ketosa dan gula aldosa
C. Uji Anthrone untuk menganalisis total karbohidrat dalam campuran gula
D. Uji Molisch untuk menguji karbohidrat yang dapat menghasilkan pentosa
A. Uji Fenol untuk menetapkan kadar laktosa dalam susu atau keju
B. Uji Selwanoff untuk membedakan antara gula ketosa dan gula aldosa
C. Uji Anthrone untuk menganalisis total karbohidrat dalam campuran gula
D. Uji Molisch untuk menguji karbohidrat yang dapat menghasilkan pentosa
Jawaban:
D. Uji Molisch untuk menguji karbohidrat yang dapat menghasilkan pentosa
D. Uji Molisch untuk menguji karbohidrat yang dapat menghasilkan pentosa
6. Penentuan kadar karbohidrat yang tidak dapat dicerna dilakukan dengan cara:
A. Menganalisis serat kasar bahan dengan menentukan kadar ADF (total selulosa dan lignin)
B. Menganalisis serat makanan dengan menentukan NDF (total selulosa, hemiselulosa dan lignin)
C. Menganalisis serat kasar dengan menentukan kadar NDF (total selulosa, hemiselulosa dan lignin)
D. Menganalisis serat makanan dengan menentukan NDF dengan perlakuan asam dan basa kuat
A. Menganalisis serat kasar bahan dengan menentukan kadar ADF (total selulosa dan lignin)
B. Menganalisis serat makanan dengan menentukan NDF (total selulosa, hemiselulosa dan lignin)
C. Menganalisis serat kasar dengan menentukan kadar NDF (total selulosa, hemiselulosa dan lignin)
D. Menganalisis serat makanan dengan menentukan NDF dengan perlakuan asam dan basa kuat
Jawaban:
B. Menganalisis serat makanan dengan menentukan NDF (total selulosa, hemiselulosa dan lignin)
7. Berikut merupakan karakter dari lipida bahan pangan, kecuali:
A. Banyak asam lemak esensial dalam marine oil (alga, ganggang dan ikan)
B. PUFA pada marine oil terdiri dari: EP A, DHA, DP A dan asam arakidonat
C. Dibedakan 4 grup minyak nabati yaitu: laurat, palmitat, oleat dan linoleat
D. Dibedakan sebagai lipida sederhana, lipida majemuk dan turunan lipida
A. Banyak asam lemak esensial dalam marine oil (alga, ganggang dan ikan)
B. PUFA pada marine oil terdiri dari: EP A, DHA, DP A dan asam arakidonat
C. Dibedakan 4 grup minyak nabati yaitu: laurat, palmitat, oleat dan linoleat
D. Dibedakan sebagai lipida sederhana, lipida majemuk dan turunan lipida
Jawaban:
C. Dibedakan 4 grup minyak nabati yaitu: laurat, palmitat, oleat dan linoleat
C. Dibedakan 4 grup minyak nabati yaitu: laurat, palmitat, oleat dan linoleat
8. Berikut adalah cara penentuan kadar lemak dengan metode Babcock, kecuali:
A. Dapat digunakan untuk seluruh bahan berbentuk emulsi
B. Penetuan kadar dinyatakan dalam satuan volume
C. Menggunakan asam kuat sebagai pemecah emulsi
D. Menggunakan skala bagian atas botol Babcock
A. Dapat digunakan untuk seluruh bahan berbentuk emulsi
B. Penetuan kadar dinyatakan dalam satuan volume
C. Menggunakan asam kuat sebagai pemecah emulsi
D. Menggunakan skala bagian atas botol Babcock
Jawaban:
A. Dapat digunakan untuk seluruh bahan berbentuk emulsi
A. Dapat digunakan untuk seluruh bahan berbentuk emulsi
9. Untuk mengetahui tingkat kerusakan dan mutu minyak/lemak dapat dilihat pada sifat
fisiknya yang ditentukan dengan cara:
A. Titik leleh yang biasa dilakukan dengan metode tabung kapiler terhadap minyak nabati
B. Uji Crismer untuk berat jenis minyak/lemak suhu tertentu sebagai D
C. Penentuan densitas dengan metode piknometer pada suhu 25°C sebagai (W’–W”) ⁄ W
D. Uji V alenta terhadap turbidity point lemak hewani untuk mengetahui tingkat kemurniannya
fisiknya yang ditentukan dengan cara:
A. Titik leleh yang biasa dilakukan dengan metode tabung kapiler terhadap minyak nabati
B. Uji Crismer untuk berat jenis minyak/lemak suhu tertentu sebagai D
C. Penentuan densitas dengan metode piknometer pada suhu 25°C sebagai (W’–W”) ⁄ W
D. Uji V alenta terhadap turbidity point lemak hewani untuk mengetahui tingkat kemurniannya
Jawaban:
D. Uji V alenta terhadap turbidity point lemak hewani untuk mengetahui tingkat kemurniannya
D. Uji V alenta terhadap turbidity point lemak hewani untuk mengetahui tingkat kemurniannya
10. Untuk 0.4 gr sampel bahan diperlukan 9,5 ml Na2S2O3 untuk titrasi sampel dan 34,7 ml Na2S2O3
untuk titrasi blanko, bila hasil standarisasi normalitas Na2S2O3 yang digunaka adalah 0,1 N, maka dapat ditentukan bahwa:
A. Nilai densitas sampel = 80 g/100ml sampel
B. Bilangan iod sampel = 80 meq/100g sampel
C. Nilai berat jenis sampel = 8 g/100ml sampel
D. Derajat ketidakjenuhan sampel = 8 meq/g sampel
untuk titrasi blanko, bila hasil standarisasi normalitas Na2S2O3 yang digunaka adalah 0,1 N, maka dapat ditentukan bahwa:
A. Nilai densitas sampel = 80 g/100ml sampel
B. Bilangan iod sampel = 80 meq/100g sampel
C. Nilai berat jenis sampel = 8 g/100ml sampel
D. Derajat ketidakjenuhan sampel = 8 meq/g sampel
Jawaban:
B. Bilangan iod sampel = 80 meq/100g sampel
11. Bilangan asam dari lemak suatu bahan pangan dapat ditentukan dengan cara berikut, kecuali:
A. Dihubungkan dengan proses hidrogenasi lemak/minyak sampel bahan
B. Berdasarkan reaksi penyabunan lemak bahan dengan KOH atau NaOH
C. Juga dapat ditentukan dengan menggunakan metode spektrofotometri
D. Ditentukan berdasarkan absorbansi pada panjang gelombang 715 nm
A. Dihubungkan dengan proses hidrogenasi lemak/minyak sampel bahan
B. Berdasarkan reaksi penyabunan lemak bahan dengan KOH atau NaOH
C. Juga dapat ditentukan dengan menggunakan metode spektrofotometri
D. Ditentukan berdasarkan absorbansi pada panjang gelombang 715 nm
Jawaban:
A. Dihubungkan dengan proses hidrogenasi lemak/minyak sampel bahan
A. Dihubungkan dengan proses hidrogenasi lemak/minyak sampel bahan
12. Ada beberapa cara penentuan bilangan peroksida yang dapat dilakukan, diantaranya dengan metode
A. IUP AC, mereaksikan hidroperoksida dengan potassium iodine dan katalis asam
B. Mikro dengan mengukur jumlah iod yang dilepaskan KI melalui oksidasiperoksid
C. Ferry Tiosianat yang mengukur absorbansi bahan pada panjang gelombang 500 nm
D. Kolorimetri dengan mengukur jumlah iod yang dibebaskan oleh senyawa peroksida
A. IUP AC, mereaksikan hidroperoksida dengan potassium iodine dan katalis asam
B. Mikro dengan mengukur jumlah iod yang dilepaskan KI melalui oksidasiperoksid
C. Ferry Tiosianat yang mengukur absorbansi bahan pada panjang gelombang 500 nm
D. Kolorimetri dengan mengukur jumlah iod yang dibebaskan oleh senyawa peroksida
Jawaban:
C. Ferry Tiosianat yang mengukur absorbansi bahan pada panjang gelombang 500 nm
C. Ferry Tiosianat yang mengukur absorbansi bahan pada panjang gelombang 500 nm
13. Diantara yang mendasari pengukuran warna secara obyektif adalah sebagai berikut kecuali:
A. Menggunakan tiga parameter warna: kromatik, akromatik dan intensitas
B. Merupakan hasil persepsi dari rangsangan warna bahan pada mata
C.Sifat bahan terhadap cahaya menjadi prinsip penggunaan instrumen
D. Pada prinsipnya ditentukan berdasarkan radiasi gelombang elektromagnetik
A. Menggunakan tiga parameter warna: kromatik, akromatik dan intensitas
B. Merupakan hasil persepsi dari rangsangan warna bahan pada mata
C.Sifat bahan terhadap cahaya menjadi prinsip penggunaan instrumen
D. Pada prinsipnya ditentukan berdasarkan radiasi gelombang elektromagnetik
Jawaban:
B. Merupakan hasil persepsi dari rangsangan warna bahan pada mata
B. Merupakan hasil persepsi dari rangsangan warna bahan pada mata
14. Pernyataan berikut merupakan bagian dari metode pengukuran warna, kecuali:
A. Untuk menentukan pengaruh dari: ingredien, pengolahan dan konsistensi warna yang ditambahkan
B. Pengukuran dengan spektrofotometer dilakukan pada panjang gelombang sinar tampak di atas 770 nm
C. Pengukuran bahan dengan kolorimeter menghasilkan nilai positif, berarti warna bahan lebih putih dari standar
D. Penentuan warna sintetis pada bahan pangan didasarkan pada kekhasannya terhadap beberapa pelarut
A. Untuk menentukan pengaruh dari: ingredien, pengolahan dan konsistensi warna yang ditambahkan
B. Pengukuran dengan spektrofotometer dilakukan pada panjang gelombang sinar tampak di atas 770 nm
C. Pengukuran bahan dengan kolorimeter menghasilkan nilai positif, berarti warna bahan lebih putih dari standar
D. Penentuan warna sintetis pada bahan pangan didasarkan pada kekhasannya terhadap beberapa pelarut
Jawaban:
B. Pengukuran dengan spektrofotometer dilakukan pada panjang gelombang sinar tampak di atas 770 nm
B. Pengukuran dengan spektrofotometer dilakukan pada panjang gelombang sinar tampak di atas 770 nm
15. Produk cair yang bersifat Newtonian memiliki karakter berikut, kecuali:
A. Tidak memiliki sifat pseudoplastis
B. Umumnya merupakan cairan yang encer
C. Pengadukan dapat merubah kekentalannya
D. Memiliki nilai parameter reologi n=1, k=µ, τ =0
A. Tidak memiliki sifat pseudoplastis
B. Umumnya merupakan cairan yang encer
C. Pengadukan dapat merubah kekentalannya
D. Memiliki nilai parameter reologi n=1, k=µ, τ =0
Jawaban:
C. Pengadukan dapat merubah kekentalannya
C. Pengadukan dapat merubah kekentalannya