15 Quiz Materi Hidrobiologi Beserta Jawaban
Kumpulan Soal (Esai) Materi Hidrobiologi

11. Tuliskan Kelompok Organisme Perairan dan Habitat Akuatik!
Jawaban:
Kelompok Organisme Perairan dan Habitat Akuatik
1. Organisme di perairan dapat diklasifikasikan berdasarkan kedudukannya dalam rantai makanan, berdasarkan cara kehidupannya dan berdasarkan daerah (sub habitat)
2. Organisme yang ada di perairan terdiri dari kelompok-kelompok Bakteri, Algae, Tumbuhan tingkat tinggi, dan Hewan.
3. Bakteri yang ada di perairan di jumpai ada yang hidup di dasar lumpur, di tanaman, hewan dan detritus. Ada yang obligat aerobics, fakultatif dan ada yang autotrophik, khemosynthetik dan kebanyakan heterotrophik.
4. Sebagian besar dari phytoplankton yang mendiami perairan tersusun dari beberapa jenis algae yaitu antara lain: Cyanophyta, Chlorophyta, Chrysophyta, Euglenophyta dan Pyrrophyta.
5. Tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi yang hidup di perairan digolong-golongkan menurut cara hidupnya menjadi: a. Tumbuh-tumbuhan yang muncul di atas permukaan air, b. Tumbuh-tumbuhan berdaun terapung berakar di dasar, c. Tumbuh-tumbuhan kadang berakar di dasar, kadang dalam air dan daunnya muncul di atas air, d. Tumbuh-tumbuhan daunnya terapung dan akar tenggelam dalam air, e. Tumbuh-tumbuhan yang terbenam seluruhnya dalam air.
6. Hewan-hewan di perairan dikelompokan dalam:
a. Protozoa,
b. Coelenterata,
c. Rotifera, d. Annelida,
e. Arthropoda,
f. Mollusca,
g. Echinodermata,
h. Vertebrata.
7. Suatu pendekatan yang dapat dilakukan untuk membicarakan lautan yang begitu luas dan organismenya, adalah dengan menentukan perwilayahan di lingkungan lautan baik secara vertikal maupun horizontal.
8. Danau merupakan perairan menggenang dan dapat dikatakan sebagai badan perairan yang semi tertutup yang dilingkupi oleh daratan. Dibagi menjadi dua bagian utama yaitu daerah limnetik dan daerah benthik. Daerah limnetik terdiri atas daerah eufotik dan afotik. Sedangkan daerah benthik terdiri dari daerah litoral dan profundal.
9. Pergerakan air satu arah merupakan ciri suatu sungai. Secara umum terdapat tiga kondisi yang membedakan sungai dari danau yaitu adanya arus, pertukaran tanah dan air yang relatif lebih intensif dan oksigen yang lebih seragam.
10. Estuaria merupakan wilayah peralihan antara habitat air tawar dengan habitat laut. Namun sebagian besar dari sifat-sifat biologi dan fisik estuaria bukan merupakan sifat-sifat peralihan antara air tawar dengan laut, tetapi merupakan sifat-sifat unik dengan diversifikasi spesies yang rendah dan kepadatan populasi tinggi.
2. Organisme yang ada di perairan terdiri dari kelompok-kelompok Bakteri, Algae, Tumbuhan tingkat tinggi, dan Hewan.
3. Bakteri yang ada di perairan di jumpai ada yang hidup di dasar lumpur, di tanaman, hewan dan detritus. Ada yang obligat aerobics, fakultatif dan ada yang autotrophik, khemosynthetik dan kebanyakan heterotrophik.
4. Sebagian besar dari phytoplankton yang mendiami perairan tersusun dari beberapa jenis algae yaitu antara lain: Cyanophyta, Chlorophyta, Chrysophyta, Euglenophyta dan Pyrrophyta.
5. Tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi yang hidup di perairan digolong-golongkan menurut cara hidupnya menjadi: a. Tumbuh-tumbuhan yang muncul di atas permukaan air, b. Tumbuh-tumbuhan berdaun terapung berakar di dasar, c. Tumbuh-tumbuhan kadang berakar di dasar, kadang dalam air dan daunnya muncul di atas air, d. Tumbuh-tumbuhan daunnya terapung dan akar tenggelam dalam air, e. Tumbuh-tumbuhan yang terbenam seluruhnya dalam air.
6. Hewan-hewan di perairan dikelompokan dalam:
a. Protozoa,
b. Coelenterata,
c. Rotifera, d. Annelida,
e. Arthropoda,
f. Mollusca,
g. Echinodermata,
h. Vertebrata.
7. Suatu pendekatan yang dapat dilakukan untuk membicarakan lautan yang begitu luas dan organismenya, adalah dengan menentukan perwilayahan di lingkungan lautan baik secara vertikal maupun horizontal.
8. Danau merupakan perairan menggenang dan dapat dikatakan sebagai badan perairan yang semi tertutup yang dilingkupi oleh daratan. Dibagi menjadi dua bagian utama yaitu daerah limnetik dan daerah benthik. Daerah limnetik terdiri atas daerah eufotik dan afotik. Sedangkan daerah benthik terdiri dari daerah litoral dan profundal.
9. Pergerakan air satu arah merupakan ciri suatu sungai. Secara umum terdapat tiga kondisi yang membedakan sungai dari danau yaitu adanya arus, pertukaran tanah dan air yang relatif lebih intensif dan oksigen yang lebih seragam.
10. Estuaria merupakan wilayah peralihan antara habitat air tawar dengan habitat laut. Namun sebagian besar dari sifat-sifat biologi dan fisik estuaria bukan merupakan sifat-sifat peralihan antara air tawar dengan laut, tetapi merupakan sifat-sifat unik dengan diversifikasi spesies yang rendah dan kepadatan populasi tinggi.
12. Uraikan Faktor lingkungan yang mempengaruhi organisme perairan!
Jawaban:
Faktor lingkungan yang mempengaruhi organisme perairan
Faktor Lingkungan Fisik
1. Air suling pada 4oC mempunyai berat jenis maksimum, yaitu sama dengan 1 (satu). Perbedaan berat jenis dapat disebabkan oleh perbedaan tekanan, bahan-bahan tersuspensi, suhu dan kadar garam.
2. Kekeruhan merupakan akibat dari tahanan gesekan yang ditimbulkan oleh suatu zat cair pada benda-benda yang bergerak. Pada suhu OoC, kekentalan air murni adalah terbesar dan dinyatakan dengan angka 100.
3. Pada molekul-molekul yang berdekatan dengan permukaan hanya ada daya tarik menarik yang menuju ke dalam cairan dan menuju ke samping. Daya ini menyebabkan tegangan di lapisan permukaan air.
4. Cahaya matahari diperlukan oleh organisme fototrof untuk proses fotosintesa. Cahaya yang jatuh pada permukaan terdiri dari cahaya matahari langsung dan cahaya yang dilenturkan dari langit. Cahaya yang jatuh pada permukaan air akan dipantulkan dan diteruskan ke dalam air. Cahaya yang menembus permukaan akan didispersikan dan diabsorbsi, yang diabsorbsi berubah menjadi panas. Kecerahan di suatu perairan menunjukkan cahaya yang diteruskan dan dinyatakan dalam %.
5. Suhu merupakan faktor intensitas dari energi panas. Air termasuk salah satu zat yang mempunyai panas jenis yang tinggi yaitu sama dengan satu. Cahaya matahari yang masuk permukaan diserap secara eksponensial, namun tidak demikian penyebaran suhu. Penurunan suhu dapat terjadi tiba-tiba pada kedalaman tertentu, sehingga timbul perlapisan suhu.
6. Kekeruhan ialah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan derajat kegelapan di dalam air, yang disebabkan oleh bahan-bahan yang melayang. Kekeruhan yang tinggi berpengaruh merugikan bagi organisme fototrof yang memerlukan cahaya untuk proses fotosintesis. Demikian pula partikel-partikel yang membentuk kekeruhan akan menyerap panas, sehingga suhu perairan meningkat. Naiknya suhu air akan berpengaruh terhadap proses fisiologis organisme akuatik.
7. Pergerakan air dapat terjadi oleh pengaruh dari angin, perbedaan suhu, perbedaan berat jenis dan gravitasi. Gerakan-gerakan air dapat mengakibatkan sirkulasi panas, zat-zat terlarut dan organisme-organisme di perairan. Bentuk-bentuk utama dari gerakan air ialah arus. Sistem arus terdiri dari sistem arus yang tidak periodik dan sistem arus yang periodik.
Faktor Lingkungan kimia
1. Oksigen di perairan dibutuhkan untuk respirasi tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan, proses dekomposisi bahan-bahan organik oleh bakteri serta proses oksidasi bahan buangan. Oksigen terlarut dapat berasal dari udara dan dari hasil fotosintesa. Kandungan oksigen terlarut dalam air tergantung pada suhu air, tekanan atmosfer, garam-garam terlarut, dan aktivitas biologi.
2. Karbon dioksida di perairan dibutuhkan untuk fotosintesa tumbuhan air. Sumber karbon dioksida yang utama ialah dari proses pembongkaran bahan-bahan organik dan proses pernafasan organisme-organisme di perairan. Gas karbon dioksida juga dapat diabsorbsi dari udara. Karbon dioksida di air berupa karbon dioksida bebas, asam karbonat dan asam bikarbonat, yang cenderung berada dalam keseimbangan yang akan mempengaruhi pH perairan.
3. Gas metan di perairan berasal dari perombakan hidrat arang dari bahan organik yang umum terjadi di dasar perairan. Gas metan merupakan gas yang dapat mereduksi sehingga mengurangi oksigen di perairan.
4. Di perairan, belerang umumnya berada dalam bentuk ion sulfat selain itu juga berada dalam bentuk sulfida. Sulfat diperlukan oleh organisme tumbuhan dalam metabolisme protein bagi pertumbuhannya. Dalam keadaan anaerob, sulfat akan direduksi menjadi hidrogen sulfida yang toksik terhadap ikan.
5. Nitrogen merupakan salah satu unsur utama pembentuk protein. Nitrogen dapat berada dalam bentuk gas N2 yang segera berubah menjadi senyawa nitrit, nitrat, amonium, dan amonia. Nitrogen diserap oleh organisme nabati dalam bentuk nitrat yang kemudian diolah menjadi protein. Amonia dan amonium merupakan hasil akhir perombakan protein dalam keadaan anaerob. Amonia dan amonium toksik bagi ikan.
6. Persenyawaan fosfor dalam air berasal dari pelapukan batuan fosfat serta dari tanah sebagai fosfat yang larut dan dari organisme-organisme yang telah mati. Di perairan unsur fosfor terdapat dalam persenyawaan fosfat yang berada dalam bentuk anorganik (orto, meta dan polifosfat) dan organik, misalnya dalam tubuh organisme. Fosfat diserap oleh organisme nabati dalam bentuk ortofosfat. Fosfat diikat tanah dan tidak mudah tercuci air hujan. Namun fosfor dapat memasuki sistem akuatik lewat kikisan tanah atau erosi. Fosfor juga dapat berasal dari kegiatan pertanian dan domestik.
7. Bahan organik di ekosistem akuatik terdiri dari persenyawaan organik terlarut dan partikel-partikel organik. Kebanyakan bahan organik merupakan bentuk detritus yang berasal dari organisme yang mati. Sebagian bahan organik dimanfaatkan langsung oleh organisme hewan. Bahan organik lainnya diuraikan lebih lanjut oleh bakteri-bakteri menjadi mineral-mineral yang akan dimanfaatkan oleh organisme tumbuh-tumbuhan.
1. Air suling pada 4oC mempunyai berat jenis maksimum, yaitu sama dengan 1 (satu). Perbedaan berat jenis dapat disebabkan oleh perbedaan tekanan, bahan-bahan tersuspensi, suhu dan kadar garam.
2. Kekeruhan merupakan akibat dari tahanan gesekan yang ditimbulkan oleh suatu zat cair pada benda-benda yang bergerak. Pada suhu OoC, kekentalan air murni adalah terbesar dan dinyatakan dengan angka 100.
3. Pada molekul-molekul yang berdekatan dengan permukaan hanya ada daya tarik menarik yang menuju ke dalam cairan dan menuju ke samping. Daya ini menyebabkan tegangan di lapisan permukaan air.
4. Cahaya matahari diperlukan oleh organisme fototrof untuk proses fotosintesa. Cahaya yang jatuh pada permukaan terdiri dari cahaya matahari langsung dan cahaya yang dilenturkan dari langit. Cahaya yang jatuh pada permukaan air akan dipantulkan dan diteruskan ke dalam air. Cahaya yang menembus permukaan akan didispersikan dan diabsorbsi, yang diabsorbsi berubah menjadi panas. Kecerahan di suatu perairan menunjukkan cahaya yang diteruskan dan dinyatakan dalam %.
5. Suhu merupakan faktor intensitas dari energi panas. Air termasuk salah satu zat yang mempunyai panas jenis yang tinggi yaitu sama dengan satu. Cahaya matahari yang masuk permukaan diserap secara eksponensial, namun tidak demikian penyebaran suhu. Penurunan suhu dapat terjadi tiba-tiba pada kedalaman tertentu, sehingga timbul perlapisan suhu.
6. Kekeruhan ialah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan derajat kegelapan di dalam air, yang disebabkan oleh bahan-bahan yang melayang. Kekeruhan yang tinggi berpengaruh merugikan bagi organisme fototrof yang memerlukan cahaya untuk proses fotosintesis. Demikian pula partikel-partikel yang membentuk kekeruhan akan menyerap panas, sehingga suhu perairan meningkat. Naiknya suhu air akan berpengaruh terhadap proses fisiologis organisme akuatik.
7. Pergerakan air dapat terjadi oleh pengaruh dari angin, perbedaan suhu, perbedaan berat jenis dan gravitasi. Gerakan-gerakan air dapat mengakibatkan sirkulasi panas, zat-zat terlarut dan organisme-organisme di perairan. Bentuk-bentuk utama dari gerakan air ialah arus. Sistem arus terdiri dari sistem arus yang tidak periodik dan sistem arus yang periodik.
Faktor Lingkungan kimia
1. Oksigen di perairan dibutuhkan untuk respirasi tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan, proses dekomposisi bahan-bahan organik oleh bakteri serta proses oksidasi bahan buangan. Oksigen terlarut dapat berasal dari udara dan dari hasil fotosintesa. Kandungan oksigen terlarut dalam air tergantung pada suhu air, tekanan atmosfer, garam-garam terlarut, dan aktivitas biologi.
2. Karbon dioksida di perairan dibutuhkan untuk fotosintesa tumbuhan air. Sumber karbon dioksida yang utama ialah dari proses pembongkaran bahan-bahan organik dan proses pernafasan organisme-organisme di perairan. Gas karbon dioksida juga dapat diabsorbsi dari udara. Karbon dioksida di air berupa karbon dioksida bebas, asam karbonat dan asam bikarbonat, yang cenderung berada dalam keseimbangan yang akan mempengaruhi pH perairan.
3. Gas metan di perairan berasal dari perombakan hidrat arang dari bahan organik yang umum terjadi di dasar perairan. Gas metan merupakan gas yang dapat mereduksi sehingga mengurangi oksigen di perairan.
4. Di perairan, belerang umumnya berada dalam bentuk ion sulfat selain itu juga berada dalam bentuk sulfida. Sulfat diperlukan oleh organisme tumbuhan dalam metabolisme protein bagi pertumbuhannya. Dalam keadaan anaerob, sulfat akan direduksi menjadi hidrogen sulfida yang toksik terhadap ikan.
5. Nitrogen merupakan salah satu unsur utama pembentuk protein. Nitrogen dapat berada dalam bentuk gas N2 yang segera berubah menjadi senyawa nitrit, nitrat, amonium, dan amonia. Nitrogen diserap oleh organisme nabati dalam bentuk nitrat yang kemudian diolah menjadi protein. Amonia dan amonium merupakan hasil akhir perombakan protein dalam keadaan anaerob. Amonia dan amonium toksik bagi ikan.
6. Persenyawaan fosfor dalam air berasal dari pelapukan batuan fosfat serta dari tanah sebagai fosfat yang larut dan dari organisme-organisme yang telah mati. Di perairan unsur fosfor terdapat dalam persenyawaan fosfat yang berada dalam bentuk anorganik (orto, meta dan polifosfat) dan organik, misalnya dalam tubuh organisme. Fosfat diserap oleh organisme nabati dalam bentuk ortofosfat. Fosfat diikat tanah dan tidak mudah tercuci air hujan. Namun fosfor dapat memasuki sistem akuatik lewat kikisan tanah atau erosi. Fosfor juga dapat berasal dari kegiatan pertanian dan domestik.
7. Bahan organik di ekosistem akuatik terdiri dari persenyawaan organik terlarut dan partikel-partikel organik. Kebanyakan bahan organik merupakan bentuk detritus yang berasal dari organisme yang mati. Sebagian bahan organik dimanfaatkan langsung oleh organisme hewan. Bahan organik lainnya diuraikan lebih lanjut oleh bakteri-bakteri menjadi mineral-mineral yang akan dimanfaatkan oleh organisme tumbuh-tumbuhan.
13. Jelaskan tentang Organisme di Perairan Menggenang (Lentic)!
Jawaban:
Organisme di Perairan Menggenang (Lentic)
Perairan menggenang (lentik) adalah suatu bentuk ekosistem perairan yang di dalamnya aliran atau arus air tidak memegang peranan penting. Hal ini karena aliran air tidak begitu besar atau tidak mempengaruhi kehidupan organisme yang ada di dalamnya. Pada perairan ini faktor yang amat penting diperhatikan adalah pembagian wilayah air secara vertikal yang memiliki perbedaan sifat untuk tiap lapisannya, contoh dan jenis perairan ini adalah danau, rawa, situ, kolam dan perairan menggenang lainnya. Perairan menggenang di bagi dalam tiga lapisan utama yang didasari oleh ada tidaknya penetrasi cahaya matahari dan tumbuhan air, yaitu: Littoral, limnetik dan profundal, sedangkan atas dasar perbedaan temperatur perairannya, perairan menggenang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: metalimnion, epilimnion, dan hipolimnion. Kelompok organisme di perairan menggenang berdasarkan niche utama dalam kedudukan rantai makanan meliputi produser (autotrof), makro konsumer (heterotrof) dan mikrokonsumer (dekomposer). Kelompok organisme yang ada di perairan menggenang berdasarkan cara hidupnya meliputi: benthos, plankton, perifiton, nekton dan neuston.
14. Tuliskan Kelompok Organisme di Perairan Mengalir!
Jawaban:
Kelompok Organisme di Perairan Mengalir
1. Bentuk kehidupan tumbuhan yang terdapat pada perairan mengalir ada dua tipe, yaitu makrofita dan mikrofita.
2. Adaptasi struktural dari tumbuhan air dapat berupa pengurangan jaringan kayu, tangkai yang tipis dan ringan, daun seperti benang, pembentukan organ khusus, produksi turion, dan lainnya.
3. Adaptasi struktural dari algae pada perairan mengalir dengan cara melekatkan diri pada suatu substrat, bergerombol, dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan diri pada arus yang kuat.
4. Kelompok algae yang terdapat pada perairan mengalir adalah Cyanophyceae, Chlorophyceae, Pyrrophyceae, Bacillariophyceae, dan Euglenophyceae.
5. Kelompok dekomposer yang terdapat pada perairan mengalir adalah fungi dan bakteri.
6. Kelompok hewan invertebrata yang terdapat pada perairan mengalir adalah Crustacea, Protozoa, Rotifera, Oligochaeta, Insekta, Moluska, dan lainnya.
7. Adaptasi struktural dari hewan invertebrata pada perairan mengalir dengan cara bertaut secara permanen pada suatu substrat, bantuan alat kait atau pelekat, bentuk tubuh yang sesuai dengan habitat, bentuk tubuh yang pipih, bersifat rheotaksis positif, dan thigmotaksis positif.
8. Adaptasi struktural dari hewan invertebrata pada perairan mengalir dengan cara mereduksi atau mengurangi fungsi kaki dan alat untuk melekatkan diri.
9. Contoh dari kelompok Protozoa yang mudah berubah bentuk adalah Amoeba sp., dan lainnya.
10. Contoh dari kelompok Pisces yang terdapat pada perairan yang mengalir adalah Lepidocephalus spectrum, dan lainnya.
2. Adaptasi struktural dari tumbuhan air dapat berupa pengurangan jaringan kayu, tangkai yang tipis dan ringan, daun seperti benang, pembentukan organ khusus, produksi turion, dan lainnya.
3. Adaptasi struktural dari algae pada perairan mengalir dengan cara melekatkan diri pada suatu substrat, bergerombol, dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan diri pada arus yang kuat.
4. Kelompok algae yang terdapat pada perairan mengalir adalah Cyanophyceae, Chlorophyceae, Pyrrophyceae, Bacillariophyceae, dan Euglenophyceae.
5. Kelompok dekomposer yang terdapat pada perairan mengalir adalah fungi dan bakteri.
6. Kelompok hewan invertebrata yang terdapat pada perairan mengalir adalah Crustacea, Protozoa, Rotifera, Oligochaeta, Insekta, Moluska, dan lainnya.
7. Adaptasi struktural dari hewan invertebrata pada perairan mengalir dengan cara bertaut secara permanen pada suatu substrat, bantuan alat kait atau pelekat, bentuk tubuh yang sesuai dengan habitat, bentuk tubuh yang pipih, bersifat rheotaksis positif, dan thigmotaksis positif.
8. Adaptasi struktural dari hewan invertebrata pada perairan mengalir dengan cara mereduksi atau mengurangi fungsi kaki dan alat untuk melekatkan diri.
9. Contoh dari kelompok Protozoa yang mudah berubah bentuk adalah Amoeba sp., dan lainnya.
10. Contoh dari kelompok Pisces yang terdapat pada perairan yang mengalir adalah Lepidocephalus spectrum, dan lainnya.
15. Uraikan tentang Distribusi Organisme di Perairan Mengalir!
Jawaban:
Distribusi organisme di perairan Mengalir adalah sebagai berikut:
1. Distribusi kelompok makrofita pada perairan mengalir, yaitu:
a. yang akarnya masuk ke dalam substrat, seperti Nitella sp., Myriophylum sp.;
b. dengan adaptasi spesial, seperti Nuphar luteum;
c. yang tahan hidup pada habitat berkecepatan arus > 60 cm/dt, seperti Fontinalis antipyretica, dan Platyhypnidium rusciforme;
d. yang hidup pada habitat berkecepatan arus antara 25 – 60 cm/dt, seperti Ranunculus fluitans, dan Sium erectum;
e. yang hidup pada habitat berkecepatan arus antara 10 – 25 cm/dt, seperti Potamogeton nitens, dan Sparganium simplex; dan
f. yang hidup pada habitat berkecepatan arus < 10 cm/dt, seperti Potamogeton lucens, dan Callitriche intermedia.
2. Hubungan keberadaan jenis makrofita yang hidup sebagai bentik dengan kecepatan arus, yaitu antara lain terlihat bahwa pada kecepatan arus antara 0,2 – 1,0 m/dt ditemukan jenis Callitriche sp., Hippuris sp., Potamogeton sp., Elodea sp., Sium sp., Chara sp., sedangkan pada kecepatan arus > 1,0 m/dt ditemukan jenis Ranunculus sp., Oenanthe sp., Fontinalis sp., Apium sp., Sparganium sp., Chladophora sp., dan Hildenbrandia sp.
3. Distribusi algae pada perairan mengalir erat kaitannya dengan sifat hidupnya, dimana ada yang hidup sebagai plankton, bentik, dan perifiton. Keberadaan untuk algae yang hidup sebagai bentik sangat tergantung dari tipe substrat sebagai tempat melekat, sedangkan untuk yang hidup sebagai perifiton sangat tergantung pada jenis media sebagai tempat melekat. Sementara untuk algae yang hidup sebagai plankton sangat tergantung kecepatan arus, dimana secara umum populasinya lebih banyak pada mintakat lubuk atau daerah sungai yang berarus lambat.
4. Hubungan keberadaan jenis algae yang hidup sebagai bentik dengan kecepatan arus, yaitu antara lain terlihat bahwa pada pada kecepatan arus antara 0,2 – 1,0 m/dt ditemukan jenis, seperti Nitzschia sp., Navicula sp., Tabellaria sp., Oscillatoria sp., Bulbocaete sp., Eunotia sp., Caloneis sp., Synedra sp., Oedogonium sp., sedangkan pada kecepatan arus > 1,0 m/dt ditemukan jenis, seperti Achnanthes sp., Diatoma sp., Meridio sp., Ceratoneis sp.
5. Contoh algae yang hidup sebagai plankton pada perairan mengalir dari kelompok Chlorophyta (Chladophora sp. dan Spyrogyra sp.), Cyanophyta (Anabaena sp. dan Oscillatoria sp.), Bacillariophyta (Navicula sp. dan Surirella sp.), Pyrrophyta (Noctiluca sp. dan Peridinium sp.) dan Euglenophyta (Euglena sp. dan Phacus sp.).
6. Contoh algae yang hidup sebagai perifiton pada perairan mengalir dari kelompok Chlorophyta (Scenedesmus sp. dan Rivularia sp.), Cyanophyta (Spirulina sp. dan Oscillatoria sp.), dan Bacillariophyta (Achnanthes sp. dan Synedra sp.).
7. Contoh konsumer yang hidup sebagai plankton pada perairan mengalir dari kelompok Crustacea (Daphnia sp. dan Chidorus sp.,), dan insekta (Caenis latipennis, Hexagenia occulata).
8. Contoh konsumer yang hidup sebagai benthos pada perairan mengalir dari kelompok moluska (Lymnaea sp. dan Tarebia sp.,), dan insekta (Caenis sp., Simulium sp.).
9. Contoh jenis ikan yang hidup sebagai nekton pada perairan mengalir di mintakat lubuk (Clarias batrachus dan Glossogobius giuris), dan mintakat riam (Sicgosterus cyanocephalus dan Glyptothorax platypogon).
10. Contoh jenis insekta yang hidup sebagai neuston pada perairan mengalir adalah Gerris sp. dan Gyrinus sp.).
a. yang akarnya masuk ke dalam substrat, seperti Nitella sp., Myriophylum sp.;
b. dengan adaptasi spesial, seperti Nuphar luteum;
c. yang tahan hidup pada habitat berkecepatan arus > 60 cm/dt, seperti Fontinalis antipyretica, dan Platyhypnidium rusciforme;
d. yang hidup pada habitat berkecepatan arus antara 25 – 60 cm/dt, seperti Ranunculus fluitans, dan Sium erectum;
e. yang hidup pada habitat berkecepatan arus antara 10 – 25 cm/dt, seperti Potamogeton nitens, dan Sparganium simplex; dan
f. yang hidup pada habitat berkecepatan arus < 10 cm/dt, seperti Potamogeton lucens, dan Callitriche intermedia.
2. Hubungan keberadaan jenis makrofita yang hidup sebagai bentik dengan kecepatan arus, yaitu antara lain terlihat bahwa pada kecepatan arus antara 0,2 – 1,0 m/dt ditemukan jenis Callitriche sp., Hippuris sp., Potamogeton sp., Elodea sp., Sium sp., Chara sp., sedangkan pada kecepatan arus > 1,0 m/dt ditemukan jenis Ranunculus sp., Oenanthe sp., Fontinalis sp., Apium sp., Sparganium sp., Chladophora sp., dan Hildenbrandia sp.
3. Distribusi algae pada perairan mengalir erat kaitannya dengan sifat hidupnya, dimana ada yang hidup sebagai plankton, bentik, dan perifiton. Keberadaan untuk algae yang hidup sebagai bentik sangat tergantung dari tipe substrat sebagai tempat melekat, sedangkan untuk yang hidup sebagai perifiton sangat tergantung pada jenis media sebagai tempat melekat. Sementara untuk algae yang hidup sebagai plankton sangat tergantung kecepatan arus, dimana secara umum populasinya lebih banyak pada mintakat lubuk atau daerah sungai yang berarus lambat.
4. Hubungan keberadaan jenis algae yang hidup sebagai bentik dengan kecepatan arus, yaitu antara lain terlihat bahwa pada pada kecepatan arus antara 0,2 – 1,0 m/dt ditemukan jenis, seperti Nitzschia sp., Navicula sp., Tabellaria sp., Oscillatoria sp., Bulbocaete sp., Eunotia sp., Caloneis sp., Synedra sp., Oedogonium sp., sedangkan pada kecepatan arus > 1,0 m/dt ditemukan jenis, seperti Achnanthes sp., Diatoma sp., Meridio sp., Ceratoneis sp.
5. Contoh algae yang hidup sebagai plankton pada perairan mengalir dari kelompok Chlorophyta (Chladophora sp. dan Spyrogyra sp.), Cyanophyta (Anabaena sp. dan Oscillatoria sp.), Bacillariophyta (Navicula sp. dan Surirella sp.), Pyrrophyta (Noctiluca sp. dan Peridinium sp.) dan Euglenophyta (Euglena sp. dan Phacus sp.).
6. Contoh algae yang hidup sebagai perifiton pada perairan mengalir dari kelompok Chlorophyta (Scenedesmus sp. dan Rivularia sp.), Cyanophyta (Spirulina sp. dan Oscillatoria sp.), dan Bacillariophyta (Achnanthes sp. dan Synedra sp.).
7. Contoh konsumer yang hidup sebagai plankton pada perairan mengalir dari kelompok Crustacea (Daphnia sp. dan Chidorus sp.,), dan insekta (Caenis latipennis, Hexagenia occulata).
8. Contoh konsumer yang hidup sebagai benthos pada perairan mengalir dari kelompok moluska (Lymnaea sp. dan Tarebia sp.,), dan insekta (Caenis sp., Simulium sp.).
9. Contoh jenis ikan yang hidup sebagai nekton pada perairan mengalir di mintakat lubuk (Clarias batrachus dan Glossogobius giuris), dan mintakat riam (Sicgosterus cyanocephalus dan Glyptothorax platypogon).
10. Contoh jenis insekta yang hidup sebagai neuston pada perairan mengalir adalah Gerris sp. dan Gyrinus sp.).
Sebelumnya: Quiz Materi Hidrobiologi Bagian 1